Minggu, 15 Juli 2012

MOTION STUDY ( STUDI GERAKAN )


MOTION STUDY ( STUDI GERAKAN )
1.      Motion Study ( Studi Gerakan )
1.1  Definisi, Maksud dan Tujuan
Studi gerakan merupakan salah satu metode pemetaan sistem kerja dengan menganalisis gerakan anggota badan saat bekerja yang diuraikan dalam elemen-elemen gerakan.
Analisis diarahkan khususnya untuk dapat menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak efektif, yang pada akhirnya dapat menghemat waktu kerja maupun pemakaian peralatan dan fasilitas kerja. Salah satu penguraian elemen gerakan yang sering digunakan adalah Therblig yang dikembangkan oleh Frank dan Lilian Gilbreth. Elemen gerakan ini terdiri dari 17 elemen gerakan
1.2  Manfaat Motion Study
1.      Memperbaiki kemampuan pekerja karena menerapkan metode yang baik, penggunaan alat yang baik dan menghentikan kegiatan yang tidak perlu.
2.      Kehidupan mesin dapat ditingkatkan.
3.      Mengurangi kelelahan pekerja.
4.      Mengurangi biaya tenaga kerja karena pemborosan kurang dalam pabrik.

2.      Gerakan-Gerakan Fundamental untuk Pelaksanaan Kerja Manual (Therbligs)
Bila kita mengamati suatu pekerjaan yang sedang berlangsung hal yang sudah pasti terlihat adalah gerakan-gerakan yang membentuk kerja tersebut.Untuk mempermudah penganalisaan terhadap gerakan–gerakan yang akan dipelajari perlu dikenal terlebih dahulu gerakan–gerakan dasar yang membentuk kerja tersebut. Guna melaksanakan maksud ini, maka Frank dan Lilian Gilberth telah berhasil menciptakan symbol/kode dari gerakan–gerakan dasar kerja yang dikenal dengan nama THERBLIG (dieja dari nama Frank dan Lilian Gilberth secara terbalik). Disini mereka menguraikan gerakan-gerakan kerja kedalam 17 gerakan dasar Therbligs. Sebagian besar dari elemen–lemen dasar therblig merupakan gerakan tangan yang biasa terjadi apabila suatu pekerjaan terjadi, terlebih–lebih bila bersifat manual. Suatu pekerjaan dapat diuraikan menjadi beberapa elemen gerakan untuk mana studi dilakukan guna mendapatkan rangkaian gerakan yang lebih efisien. Suatu pekerjaan yang akan mempunyai uraian yang berbeda – beda bila dibandingkan dengan pekerjaan yang lain tergantung pada jenis pekerjaan tersebut.
Istilah ini Therblig merupakan anagram dari "Gilbreth" dan diciptakan oleh Frank dan Lillian Gilbreth untuk sistem mereka belajar, waktu dan menganalisis gerakan pekerja. Therbligs biasanya bertujuan untuk tugas-tugas manual dan sering digunakan dalam bidang studi waktu dan gerak .
Meskipun motion study dan Therbligs biasanya berhubungan dengan tempat kerja mereka sama-sama dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses lain, misalnya di rumah. Teorinya adalah bahwa dengan menganalisis dan mengoptimalkan langkah-langkah yang terlibat dalam waktu tugas dapat diselamatkan. Dalam sebuah pabrik, waktu disimpan berarti produktivitas yang lebih tinggi.. Di rumah menghemat waktu pada tugas-tugas berarti lebih banyak waktu luang
Meskipun Frank dan  Lilian Gilberth telah menyatakan bahwa gerakan-gerakan kerja manusia dilaksanakan dengan mengikuti 17 elemen dasar Therblig dan/atau kombinasi dari elemen-elemen Therblig tersebut, akan tetapi didalam membuat peta operator akan lebih efektif kalau hanya 8 elemen gerakan Therblig berikut ini yang digunakan yaitu:
·         Rech                (RE)   
·         Grasp               (G)
·         Move               (M)
·         Position           (P)
·         Use                  (U)
·         Release            (RL)
·         Delay               (D)
·         Hold                (H)

            Gagasan mengefektifkan penerapan Therblig muncul dari seorang konsultan “Methods Engineering” ternama dari Jepang, yaitu Mr. Shigeo Shingo. Ia mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh Gilbreth menjadi 4 kelompok yakni sebagai berikut
a.    Kelompok gerakan utama
Elemen-elemen gerakan yang bersifat memberi nilai tambah termasuk di dalamnya, yaitu assemble, disassemble dan use.
b.    Kelompok gerakan penunjang
Elemen-elemen gerakan yang kurang memberikan nilai tambah, namun diperlukan. Terdiri dari elemen gerakan reach, grasp, move dan released load.
c.    Kelompok gerakan pembantu
Elemen-elemen gerakan yang tidak memberikan nilai tambah dan memungkinkan untuk dihilangkan. Elemen-elemen gerakan yang termasuk di dalamnya, yaitu search, select, position, hold, inspection dan pre-position.
d.   Kelompok gerakan luar
Elemen-elemen gerakan yang sama sekali tidak memberikan nilai tambah, sehingga sedapat mungkin dihilangkan. Terdiri dari elemen gerakan rest to overcome fatigue, plan, unavoidable delay dan avoidable delay,.

2.1  Kelompok Utama
2.1.1        Merakit (Assemble)
Merakit adalah elemen gerakan Therbligs untuk menghubungkan dua obyek atau lebih menjadi satu kesatuan. Elemen kerja ini merupakan elemen Therbligs yang efektif yang tidak dapat dihilangkan sama sekali tapi dapat diperbaiki. Merakit biasanya akan didahului oleh gerakan Therbligs yang lain bisa berupa elemen gerakan pengarah (position) atau membawa (move) dan diikuti oleh gerakan melepas (release). Pekerjaan merakit dimulai disaat obyek sudah siap dipasangkan dengan obyek yang lain (biasanya setelah diarahkan terlebih dahulu) dan berakhir segera begitu obyek-obyek tersebut sudah tergabung sempurna.
2.1.2        Memakai (Use)
Memakai adalah elemen gerakan Therblig dimana salah satu atau kedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat/obyek untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung. Lama waktu yang dipergunakan untuk gerakan ini tergantung pada jenis pekerjaan atau kecakapan operator untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Seperli halnya dengan elemen-elemen merakit, mengurai–marakit maka elemen gerakan memakai dapat diperbaiki dengan memperhatikan kondisi-kondisi tersebut di bawah ini :
·         Dapatkan dipergunakan peralatan pembantu  seperti jigs atau fixtures untuk mempercepat gerak kerja? Peralatan pembantu ini dapat mempermudah dan mempercepat operasi yang harus dilakukan, dengan demikian diharapkan produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan.
·         Dapatkah gerakan-gerakan kerja dilaksanakan dengan mesin atau peralatan kerja lainnya secara otomatis? Aplikasi teknologi tinggi yang serba otomatis seperti halnya dengan robot akan bisa menggantikan cara kerja manual yang dirasa membosankan (dalam proses parakitan) dan lamban dengan harapan produktifitas akhirnya bisa ditingkatkan secara spektakuler.
·         Dapatkan aktivitas perakitan dilaksanakan untuk beberapa unit sekaligus ? Bila hal ini bisa dilaksanakan maka akan dapat juga mampersingkat waktu kerja.
·         Apakah mesin atau peralatan kerja telah dijalankan secara efien sesuai dengan kapasitas dan spesifikasi yang dimilki ? untuk mencapai tingkat efisiensi yang tinggi, maka pekerjaan harus dilakukan dalam kondisi yang optimal. Masin perkakas misalnya harus dijalankan pada pemilihan kecepatan potong (cutting speed), pemakanan (feed) dan kondisi-kondisi pemotongan lainnya yang seoptimal mungkin.
2.1.3        Mengurai Rakit (Diassembly)
Elemen gerak ini merupakan kebalikan dari elemen Therblig merakit (assemble). Di sini dilakukan gerakan memisahkan atau menguraikan dua obyek yang tergabung satu menjadi obyek-obyek terpisah. Gerakan mengurai rakit biasanya diawali oleh elemen memegang (grasp) dan dilanjutkan dengan membawa (move) atau melepas (release). Gerakan ini dimulai pada saat pemegang atas obyek telah selesai yang dilanjutkan dengan usaha memisahkan dan berakhir disaat obyek telah terurai sempurna (biasanya terus diikuti dengan gerakan Therblig lainnya yaitu membawa arau melepas).

2.2  Kelompok Penunjang
2.2.1    Membawa dengan Beban (Transport Loaded)
Elemen gerakan membawa adalah juga merupakan gerak pemindahan tangan, hanya saja disini tangan bergerak dalam kondisi membawa beban (obyek). Elemen gerakan ini diawali dan diakhiri pada saat yang sama dengan elemen gerakan menjangkau (reach) hanya saja disini tangan dalam kondisi membawa  beban (obyek). Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakannyapun hampir sama yaitu jarak perpindahan, tipe gerakan dan berat ringannya beban yang dibawa oleh tangan (untuk menjangkau factor ini tidak ada). Elemen gerakan membawa biasanya didahului oleh elemen gerakan memegang (grasp) dan dilanjutkan oleh elemen gerakan melepas (release) atau mengarahkan (position). Elemen gerak membawa termasuk Therbligs yang efektif yang sulit sekali dieleminir dari siklus kerja yang berlangsung. Meskipun demikian waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen gerak ini bisa dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan, meringankan beban yang harus dipindahkan, dan memperbaiki tipe pemindahan beban dengan menggunakan prinsip gravitasi atau memakai peralatan material handling lainnya baik elemen gerakan menjangkau atau membawa dapat diperbaiki dengan mengikuti pedoman-pedoman berikut ini.
·         Dapatkah jarak perpindahan obyek diperpendek? Disini pengataran lokasi letak bahan dan Fasilitas Kerja lainnya sangat penting dan berpengaruh terhadap jarak perpindahan ini. Untuk itu harus diusahakan agar obyek yang paling sering di pakai diletakkan dalam jarak yang terdekat.
·         Apakah cara pemindahan obyek yang paling efektif sudah kita aplikasikan? mambawa atau memindahkan obyek dari satu lokasi ke lokasi yang lain bisa dilaksanakan dengan berbagai cara baik secara manual maupun menggunakan peralatan material handling (conveyor, crame, kereta dorong, dll).
·         Apakah anggota badan seharusnya digunakan sudah tepat? dengan hanya menggerakan anggota badan yang diperlukan (jari-jari pergelangan tangan, bahu, kaki, dll), diharapkan tidak akan terjadi pemborosan tenaga sehingga waktu dapat pula dihemat.
·         Apakah waktu gerakan perpindahan dapat dikurangi dan dengan cara sekaligus memindahkan beban dalam unit banyak?  Dengan mengangkat sekaligus beberapa obyek maka waktu yang diperlukan untuk memindahkan perunit obyek lebih kecil.
·         Dapatkah perubahan arah gerak yang mendadak dihindari? Perubahan arah gerak mengakitbatkan pertambahan jarak yang harus dilakukan oleh tangan, dengan demikian waktu gerakpun akan bertambah. Selain itu ada pula factor perlambatan yang diakibatkan oleh perubahan arah gerak tadi.
·         Dapatkah obyek yang harus dipindahkan ini digelincirkan (manfaat prinsip gravitasi)? Bila obyek dapat bergerak sendiri atau berguling (tergelincir) karna pengaruh gravitasi, maka  tenaga yang seharusnya digunakan untuk memindahkan obyek ini dapat di hemat. Tenaga yang diperlukan disini mungkin hanya dibutuhkan untuk mendorong obyek tersebut.
2.2.2        Memegang (Grasp)
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja. Therbligs ini biasanya didahului oleh gerakan menjangkau (Reach) dan dilakukan dengan gerakan membawa (move). Memegang adalah termasuk elemen Therbligs yang diklasifikasikan sebagai elemen gerakan efektif yang biasanya dapat dihilangkan akan tetapi dalam beberapa hal bisa diperbaiki. Untuk memperbaiki elemen gerak memegang ini, beberapa pertanyaan ini bisa dipakai sebagai pedoman, yaitu sebagai berikut:
·         Dapatkah beberapa obyek dipegang sekaligus pada saat yang bersamaan? Jika hal ini memungkinkan maka waktu kerja yang ada akan bisa dihemat dan pekerjaan bisa diselesaikan lebih cepat.
·         Dapatkah obyek dipindahkan dengan cara kontak tangan (contact grasp) bukannya dengan cara dipegang penuh (pickup grasp)? Hal ini bisa dilakukan bilamana obyek tersebut dapatt dipindahkan dengan cara menggelincirkannya (tidak harus dipegang dan dibawa).
·         Dapatkah obyek yang akan dipegang diletakkan sedemikian rupa sehingga memudahkan usaha gerakan memegang? Letak yang teratur memungkinkan pemegangan obyek lebih mudah dibandingkan kalau letak dari obyek tersebut berserakan.
·         Dapatkah dipergunakan peralatann-peralatan pembantu (vacuum, magnet, rubber, fingertip, dll). Untuk mempermudah gerakan-gerakan memegang obyek? Bila ada peralatan yang dapat dipakai untuk mengganti fungsi tangan, untuk memegang, maka perbaikan akan diperoleh untuk elemen gerakan ini karena dengan demikian kerja anggota badan bisa dikurangi, sehingga datangnya kelelahan (fatigue) akan dapat ditunda lebih banyak lagi. Demikian pula penggunaan jigs atau fixture untuk memasang benda kerja untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu dan mempercepat gerakan kerja.
2.2.3        Menjangkau atau Membawa Tanpa Beban (Transport Empty)
Menjangkau adalah elemen gerak Therbligs yang menggambarkan gerakan tangan berpindah tempat – tanpa beban atau hambatan (resistence) – baik gerakan menuju atau menjauhi objek atau lokasi tujuan lainnya dan berakhir segera disaat tangan berhenti bergerak setelah mencapai obyek tujuannya. Elemen gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas (release) dan diikuti oleh gerakan memegang (grasp). Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan elemen gerakan menjangkau akan sangat tergantung dengan jarak gerakan tangan yang dilakukan kearah obyek yang dituju dan tipe gerakan menjangkaunya. Seperti halnya dengan elemen gerakan memegang (grasp), maka elemen menjangkau ini dapat diklasifikasikan sebagai  elemen Therbligs yang efektif dan sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan dari siklus yang ada. Meskipun  demikian masih bisa dimungkinkan untuk diperbaiki dengan cara memperpendek jarak jangkauan serta memberikan lokasi yang tetap untuk obyek yang harus dicapai selama siklus berlangsung.
2.2.4        Melepas (Release Loa)
Elemen gerak melepas terjadi pada saat tangan operator melepaskan kembali terhadap obyek yang dipasang sebelumnya. Dengan demikian elemen gerak ini diawali sesaat jari-jari tangan membuka lepas dari obyek yang dibawa dan berakhir secara begiru semua jari jelas tidak menyentu atau memegang obyek lagi. Bila dibandingkan dengan elemen-elemen gerak Therbligs lainnya, gerakan melepas merupakan gerakan yang relatif singkat. Elemen gerak melepas ini biasanya didahului oleh gerakan menjangkau (reach). Elemen gerak melepas termasuk elemen Therbligs yang efektif dan bisa diperbaiki dengan memperhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut :
·         Dapatkah gerakan ini dilaksanakan bersamaan dengan gerakan membawa (move) ? Di sini obyek dibawa dan sekaligus dilepas sehingga dengan demikian akan dapat mengefisiensikan waktu.
·         Apakah tempat menampung obyek setelah dilepas sudah didesain dengan baik ? Bila faktor kehati-hatian untuk melepas dapat dihilangkan pada saat melepas obyek maka waktu untuk gerakan terbit ini akan bisa berlangsung bisa.
·         Pada gerakan melepas, apakah posisi tangan langsung berada dalam kondisi kerja untuk melakukan elemen gerakan Therbligs berikutnya ? Bila Tangan sudah siap untuk melakukan gerak selanjutnya berarti kelambatan (idle) antara tiap gerakan dapat dihindari.
·         Dapatkah beberapa unit/obyek dibawa untuk kemudian dilepas secara bersamaan ? Kalau hal ini mungkin untuk melaksanakan maka tentunya waktu yang dibutuhkan untuk gerakan ini perunit akan lebih kecil efisiensi gerakan bisa dicapai.
2.3  Kelompok Pembantu
2.3.1        Mencari (Search)
Mencari adalah gerakan elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi suatu obyek. Gerakan kerja dalam hal ini dilakkukan oleh mata. Gerakan dimulai pada saat mata bergerakan mencari obyek dan berakhir bila obyek tersebut sudah ditemukan. Elemen ini sedapat mungkin dieleminir ( tujuan dari analisa Therbligs adalah untuk menghilangkan sedapat mungkin gerakan- gerakan yang tidak perlu) dengan cara – misalnya – meletakkan material atau peralatan kerja pada lokasi yang tetap sehingga proses kerja mencari dapat di hindari. Untk mengurangi atau menghilangkan waktu untuk mencari-cari  maka seorang perancang kerja harus memperhatikan beberapa pertanyaan berikut.
·         Sudah jelaskah ciri – ciri obyek yang akan di ambil.? Disini pemasangan label atau kode-kode warna tertentu diharapkan akan memudahkan proses mencari obyek.
·         Apakah  tata letak (layout) area kerja sudah diatur sebaik – baiknya sehingga mampu mengeleminir proses mencari.? Pengaturan letak material, peralatan atau fasilitas kerja lainnya harus ditempatkan sedemikian rupa  dan tidak berubah-rubah sehingga tidak ada waktu terbuang  untuk mencari (gerakan tangan otomatis tanpa menggerakkan mata)
·         Apakah pencahayaan untuk area kerja yang ada sudah memenuhi persyaratan  ergonomis yang seharusnya ? cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam gerakan mencari karena menentukan terlihat tidaknya obyek secara jelas.
·         Dapatkah dirancang tempat meletakkan tempat obyek yang tembus pandang? Dengan obyek yang tembus pandang maka obyek akan terlihat lebih jelas sekalipun dari luar yang tentunya akan memudahkan proses mencarinya.
2.3.2        Memilih (Select)
Memilih adalah elemen Therbligs yang merupakan gerakan kerja untuk menemukan/memilih suatu obyek diantara dua atau lebih obyek yang sama lainnya. Elemen Therbligs ini dimulai pada saat tangan dan mata mulai bergerak memilih dan berakhir bila obyek yang dikehendaki sudah ditemukan. Elemen memilih biasanya mengikut langsung elemen Therbligs mencari (search). Batas antara memulai memilih dan akhir dari mencari agak sulit untuk ditentukan karena ada pembaharuan pekerjaan diantara dua gerakan tersebut yaitu gerakan yang dilakukan oleh mata.
Biasanya pula setelah gerakan memilih dilakukan akan diikuti gerakan memeriksa (inspection). Gerakan memilih ini termasuk elemen-elemen Therbligs yang diklasifikasikan tidak efektif sehingga sedapat mungkin gerakan ini dihindarkan. Untuk menghindarkan elemen gerakan memilih ini maka beberapa pertanyaan berikut ini bias dipakai pedoman motion analisis yaitu:
·         Apakah obyek-obyek (part) yang ditempatkan dalam tempat yang sama? Gerakan memilih dapat dihilangkan bila obyek yang berbeda diletakkan secara terpisah tidak tercampur lagi.
·         Apakah obyek yang sama telah memenuhi persyaratan interchangeability? Part atau obyek seharusnya standard sehingga tidak ada perbedaan antara obyek yang satu dengan lain. Disini mereka memiliki kemampuan untuk dipertukarkan (interchangeability) tanpa ada pengerjaan tambahan.
·         Dapatkah dipergunakan suatu tempat material (rack atau tray) yang mampu mengatur posisi obyek sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan pada saat mengambil tanpa harus memilih-milih lagi?
2.3.3        Mengarahkan (position)
Mengarahkan adalah elemen gerakan Therbligs yang terdiri dari menemptkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Gerakan mengarahkan ini biasanya didahului oleh elemen gerakan (move) dan diikuti oleh kerakan merakit (Assembling) atau melepas (release). Gerakan dimulai sejak tangan memegang /mengontrol obyek tersebut kearah lokasi yang dituju dan berakhir pada saat gerakan berakhir atau melepas/memakai dimulai. Waktu yang diperlukan untuk gerak mengarahkn ini juga dipengaruhi oleh kerja mata. Karena selama tangan mengarahkan obyek, mata harus mengontrol (elemen mencari paling tidak ikut berperan pula di sini) agar obyek dapat dengan mudah ditempatkan pada lokasi ynag telah ditetapkan. Elemen gerak mengarahkan ini termasuk elemen Therbligs yang  tidak efktif sehingga untuk itu harus diusahakan menghilangkannya. Waktu untuk mengarahkan saring bisa diefisienkan dengan memperhatikan pedoman-pedoman berikut ini :
·         Dapatkah dipergunakan suatu peralatan penuntun (misal : wide, guide, funne, bushing, swinging, locating, pin, dan lain-lain) yang akan memudahkan penempatan suatu obyek ? Dengan adanya peralatan pembantu ini maka waktu untuk mengarahkan obyek akan dapat dipersingkat.
·         Apakah gerakan pengarahan benar-benar dilakukan ? untuk obyek-obyek yang tidak memerlukan pengarahan  - obyek boleh dikatakan secara tidak beraturan – maka gerak pengarahan obyek ini tidak diperlukan lagi, sehingga elemen gerak membawa (move) bisa lebih singkat.
2.3.4        Memegang Untuk Memakai
Elemen gerakan Therbigs ini terjadi bila mana tangan memegang obyek tanpa menggerakkan obyek tersebut. Perbedaannya dengan elemen memegang (grasp) tangan memegang obyek dan dilanjutkan dengan gerakan membawa (move), sedangkan elemen gerakan memegang untuk memakai (hold) tidak demikian halnya. Elemen gerakan memegang untuk memakai ini terjadi dimana tangan yang satu melakukan gerak kerja memegang dan mengontrol obyek sedangkan tangan yang lain melakukan kerja terhadap obyek tersebut. Gerakan ini sering dijumpai pada aktivitas perakitan dimana satu tangan memegang untuk memakai dan tangan lainnya melakukan pekerjaan memasang. Elemen memegang untuk memakai adalah elemen Therbligs yang efektif yang bisa dihilangkan dari siklus kerja yang ada dengan jalan memberi peralatan pembantu (jigs atau fixture) untuk memegang obyek. Elemen ini berawal pada saat satu tangan memegang dan memakai (mengendalikan) obyek dan berakhir begitu tangan yang lainnya selesai melakukan kerja terhadap obyek tersebut.
2.3.5        Memeriksa (Inspect)
Elemen terbit ini termasuk langkah kerja untuk menjamin bahwa obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Gerakan kerja dilaksanakan dengan pengecekan secara  rutin oleh operator selama proses kerja berlangung. Elemen dapat berupa gerakan melihat seperti memerikasa warna, meraba seperti memeriksa kahalusan permukaan benda kerja dan lain-lain aktivitas yang prinsipnya memeriksa obyek kerja untuk dibandingkan dengan standard yang lain. Waktu yang diperlukan untuk kegiatan memeriksa ini akan bergantung kepada kecepatan operator menemukan perbedaan antara obyek dengan performans standard yang dibandingkan. Eleken kerja ini termasuk dalam elemen Therbligs yang tidak efektif dan dapat dihindari dengan mengikuti petunjuk-petunjuk berikut :
·         Dapatkah kerja memerikasa ini dihilangkan atau digabungkan  dengan elemen kerja Therbligs lainnya ? Dengan adanya kombinasi operasi pemeriksaan dan gerakan kerja yang lain akan dapat menghemat waktu yang dibutuhkan untuk elemen kerja memeriksa apabila dilaksanakan secara tersendiri.
·         Dapatkan dipergunakan satu atau lebih peralatan inspeksi yang mampu memeriksa beberapa obyek sekaligus ?
·         Apabila waktu yang dibutuhkankan untuk inspeksi dapat dikurangi dengan jalan menambah pencahayaan terhadap obyek yang diamati? Untuk benda kerja yang kecil atau pemeriksaan yang teliti maka faktor pencahayaan yang cukup merupakan persyaratan mutlak.
·         Apakah dapat dimanfaatkan peralatan khusus untuk inspeksi yang dapat membantu atau menggantikan fungsi bagian tubuh (tangan, mata, dan lain-lain?) Adanya lensa pembesar, peralatan elektronik ataupun ataupun mekanik untuk pemeriksaan, dan lain-lain akan bisa diaplikasikan guna melakukan pemeriksaan secara lebih mudah dan teliti.
2.3.6        Mengarahkan Awal ( Pre-Position)
Elemen gerak mengarahkan awal adalah elemen kerja Therbligs yang mengarahkan obyek pada suatu tempat sementara sehingga pada saat kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan mudah akan bisa dipegang dan dibawa kearah tujuan yang dikehendaki. Elemen Therbligs ini sering terjadi bersamaan dengan Therbligs yang lain diantaranya adalah membawa (move) dan melepaskan (release). Untuk mengurangai waktu kerja mengarahkan awal bisa dilakukan dengan merancang peralatan pembantu untuk memegang (holding device) perkakas kerja atau obyek pada arah gerakan kerja yang semestinya.
2.4  Gerakan Elemen Luar
2.4.1 Istirahat Untuk Menghilanghkan Lelah (Rest To Overcome Fatigue)
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung secara periodik. Waktu untuk memulihkan kondisi badan dari kelelahan fisik akibat kerja berbeda beda, tidak saja tergantung pada karakteristik pekerjaan yang ada tetapi juga tergantung individu pekerjaanya. Untuk memperbaiki elemen-elemen Therblig  yang diklasifikasikan sebagai nilai bisa dilaksanakan dengan memperhatikan faktor-faktor erginomi yang secara signifikan berpengaruh besar performans kerja manusia.
2.4.2 Merencanakan (plan)
Elemen Therblig merencana ini merupakan proses mental dimana operator berhenti sejenak bekerja dan memikir untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang harus melakukan selanjatnya. Elemen kerja ini bisa terjadi pada saat siklus kerja berlangung, akan tetapi umumnya sering bisa dijumpai pada pekerjaan-pekerjaan baru. Cara memperbaikinya adalah dengan memberi pelatihan (training) yang cukup.
2.4.3 Kelemahan Yang Tak Terhindarkan (Unavoidable Delay)
Kondisi kelambatan kerja disini adalah diakibatkan oleh hal-hal yang diluar kontrol dari operator dan merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung. Kondisi ini menimbulkan terjadinya waktu menganggur (idle time) selama siklus kerja berlangsung baik yang dialamai oleh satu atau dua tangan operator. Sebagai contoh seorang operator karena kondisi kerja ynag ada cukup melaksanakannya dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain tidak melaksanakan kerja apa-apa. Demikian juga adanya gangguan-gangguan lain diluar kontrol operator, misalnya aliran lstrik padam akan menyebabkan terjadinya kelambatan yang tidak bisa dihindarkan ini. Keadaan ini hanya dapat dieleminir atau dikurangi dengan cara melakukan perubahan/perbaikan terhadap proses kerja atau melakukan tindakan-tindakan preventif lain dengan sebaik-baiknya.
2.4.4 Kelambatan Yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay)
Setiap waktu menganggur (idle time) yang terjadi pada siklus kerja yang berlangsung merupakan tanggung jawab operator baik secara sengaja maupun tidak sengaja akan diklasifikasikan sebagai kelambatan yang bisa dihindarkan. Kegiatan ini menunjukkan situasi yang tidak efektif yang dilakukan oleh operator (merokok, mengobrol, mondar-mandir tanpa tujuan jelas, dan lain sebagainya) sehingga perbaikan/penanggulangan yang perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operatornya sendiri tanpa harus merubah proses operasi kerjanya.
Dari ke 17 elemen Therblig yang telah diuraikan pada dasarnya akan dapat diklasifikasaikan menjadi efektif atau infektif Therblig. Elemen Therblig yang efektif adalah semua elemen dasar yang berkaitan langsung dengan aktivitas kerja. Therblig macam demikian seringkali bisa diperpendek akan tetapi sulit untuk dihilangkan sama sekali. Untuk elemen Therblig yang tidak efektif tidak berkaitan dengan aktivitas penyelesaian pekerjaan secara langsung dan seharusnya dieliminir dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar dari analisa operasi kerja dan ekonomis gerakan. Demikian pula secara umum elemen-elemen Therblig ini bisa diklasifikasikan ke dalam klompok kerja fisik, semi mental atau mental, objektive dan menganggur (delay). Secara ideal maka suatu aktivitas kerja akan terdiri hanya elemen kerja fisik fan objektive Therblig. Pembagian kelompok-kelompok  Therblig seperti yang diuraikan ini adalah sebagai berikut :
EFFECTIVE THERBLIG
Ø  Physical Basic Divisions
·         Menjangkau (reach)
·         Membawa (move)
·         Melepas (release)
·         Memegang (grasp)
·         Mengarahkan awal (pre-position)

Ø  Objective Basic Divisions
·         Memakai (use)
·         Merakit (assemble)
·         Mengurai rakit (diassemble)
INEFFECTIVE THERBLIG
Ø  Mental Atau Semi-Mental Basic Divisions
·         Mencari (search)
·         Memilih (select)
·         Mengarahkan (position)
·         Memeriksa (inspect)
·         Merencanakan (plan)
Ø  Delay
·         Kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable delay)
·         Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay)
·         Istirahat untuk menghilangkan lelah (rest to overcome fatigue)
·         Memegang untuk memakai(hold).

3.   Prinsip Ekonomi Gerakan (The Principles of Motion Economy)
         3.1 Definisi, Maksud dan Tujuan
Proses telaah/analisis metode kerja pada prinsipnya akan menitik-beratkan pada studi tentang gerakan-gerakan kerja yang dilakukan oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Dari hasil studi ini diharapkan akan dihasilakan gerakan-gerakan standard untuk menyelesaikan pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan kerja yang efektif dan efisien. Untuk mencapai maksud ini maka terlebih dahulu haruslah diperoleh kondisi pekerjaan yang memungkinkan dilakukannya gerakan-gerakan secara ekonomis. Hal ini selanjutnya disebut sebagai “Studi Ekonomi Gerakan”.    
         3.2 Pengklasifikasian Ekonomi Gerakan (Motion Economy)
Untuk mendapatkan kondisi kerja yang baik yaitu yang memungkinkannya dilakukan gerakan yang ekonomis maka perlu diperhatikan faktor yang mempengaruhi yaitu :
a.       Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan
badan
b.      Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tempat kerja
berlangsung                  
c.       Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan desain
peralatankerja yang dipergunakan.
Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga faktor tersebut di atas yang berhubungan dengan prinsip ekonomi gerakan. 
a.       Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan badan
·         Manusia memiliki kondisi fisik dan struktur tubuh yang memberi keterbatasan dalam melaksanakan gerakan kerja.
·         Bila mungkin kedua tangan harus memulai dan menyelesaikan gerakannya dalam waktu yang bersamaan.
Contoh : dalam proses merakit baut.
·         Kedua tangan jangan menganggur pada waktu yang bersamaan kecuali sewaktu istirahat.
·         Gerakan tangan harus simetris dan berlawanan arah.
·         Untuk menyelesaikan pekerjaan, maka hanya bagian-bagian tubuh yang memegang diperlukan sajalah yang bekerja agar tidak terjadi penghamburan tenaga dan kelelahan yang tidak perlu.
·         Hindari gerakan patah-patah karena akan cepat menimbulkan kelelahan.
·         Pekerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga gerak mata terbatas pada bidang yang menyenangkan tanpa perlu sering mengubah fokus.
b.      Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tempat kerja berlangsung
·         Tempat-tempat tertentu yang tak sering dipindah-pindah harus disediakan untuk semua alat dan bahan sehingga dapat menimbulkan kabiasaan tetap.
·         Letakkan bahan dan peralatan pada jarak yang dapat dengan mudah dan nyaman dicapai pekerja sahingga mangurangi usaha mencari-cari.
Contoh : Pada Work-place lay-out
·         Tata letak bahan dan peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan urutan-urutan gerakan yang terbaik.
·         Tinggi tempat kerja harus sesuai dengan ukuran tubuh manusia.
·         Kondisi ruangan pekerja seperti penerangan, temperatur, kebersihan, ventilasi udara, dan lain-lain, harus diperhatikan sehingga dapat diperboleh area kerja yang lebih baik.
c.       Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan desain peralatan kerja yang dipergunakan.
·         Kurangi sebanyak mungkin pekerjaan tubuh (manual) apabila hal tersebut dapat dilaksanakan dengan peralatan kerja.
·         Usaha menggunakan peralatan kerja yang dapat melaksanakan berbagai macam pekerjaan sekaligus, baik yang sejenis maupun yang berlainan.
                 Contoh : Multiple-Spindle Air Operated yang mampu mengencangkan 5 buah     mur sekaligus dalam satu langkah
·         Siapkan dan letakkan semua peralatan kerja pada posisi tepat dan cepat untuk memudahkan pemakaian atau pengambilan pada saat diperlukan tanpa harus bersusah payah mencari-cari.
·         Desain perlatan juga dibuat sedemikian rupa agar memberi kenyamanan genggaman tangan saat digunakan.
·         Jika tiap jari melakukan gerakan tertentu, maka beban untuk masing-masing jari tersebut harus dibagi seimbang sesuai energi dan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing jari.
4.      Peta Kerja Setempat
4.1  Definisi, Maksud dan Tujuan
Telah diuraikan terdahulu bahwa peta-peta untuk menganalisa kerja keseluruhan (peta proses operasi, peta aliran proses, dan diagram alir) merupakan peta yang bisa mengungkapkan keadaan nyata suatu proses secara keseluruhan yang kemudian bisa digunakan sebagai alat untuk menganalisa proses kerja yang berlangsung. Sedikit berlainan dengan peta-peta analisa kerja keseluruhan, maka peta-peta kerja untuk menganalisa kerja setempat akan digunakan untuk menganalisa dan memperbaiki proses kerja yang ada dalam suatu stasiun kerja, sehingga dicapai suatu keadaan ideal.





4.2  Macam-Macam Peta Setempat
Ada dua macam peta-peta kerja guna menganalisa kerja setempat yang perlu di bahas yaitu:
1.      Peta Pekerja dan Mesin (Man and Machine Process Chart)
2.      Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan ( left and Right Process chart) atau Peta Operator (Operator Process Chart)
4.2.1.      Peta Pekerja dan Mesin (Man and Machine Process Chart)
Peta Pekerja mesin ini akan menunjukan hubungan waktu kerja antara siklus kerja operator (Pekerja) dan siklus operasi dari mesin atau fasilitas kerja lainnya yang ditangani oleh pekerja dan mesin ini sering bekerja secara bergantian. Disini ada empat kemungkinan terjadi Hubungan kerja antara pekerja dan mesin tersebut, Yaitu ;
·         Operator bekerja – mesin menganggur (idle).
·         Operator menganggur  - mesin bekerja.
·         Operator bekerja – mesin bekerja.
·         Operator menganggur – mesin menganggur.

Pada dasarnya kondisi menganggur (idle) baik dari operator maupun mesin adalah suatu hal yang merugikan. Waktu menganggur ini harus di hilangkan atau paling tidak ditekan seminimal mungkin dengan tetap mempertimbangkan batas–batas kemampuan manusia dan mesin.
Peta pekerja dan mesin akan menggambarkan koordinasi atau hubungan antara waktu bekerja dan menganggur dari kombinasi siklus kerja operator atau pekerja dan mesin.
Prosedur penggambaran peta kerja dan mesin dapat diuraikan sesuai dengan aturan-aturan sebagai berikut:
·         Pertama – tama tuliskan “ Peta Pekerja dan Mesin “  ( Man and Machine Process chart ) dan semua informasi yang berhungan dengan menganalisa masalah yang di analisa seperti : nama benda kerja, deskripsi dan operasi, nama operator dan jenis mesin yang di analisa , data waktu pada saat analisa dibuat, dan lain-lain.
·         Setelah semua identifikasi lengkap dinyatakan, langkah berikutnya menguraikan semua elemen - elemen pekerjaan (baik pekerja atau operator mesin)  yang terjadi. Disini peta pekerja dan mesin akan digambarkan dalam garis berskala (skala garis disini menunjukan waktu atau lamanya aktivitas berlangsung).
·         Lambang – lambang garis berskala ini dapat dinyatakan :
Ø  Garis penuh ( solid line ) yang terdapat pada kolom garis mesin.
Ø  Garis putus – putus ( Dot Line) yang terdapat pada kolom garis mesin akan menunjukan bahwa mesin dalam keadaan loading dan unloading yaitu kondisi dimana mesin idle atau tidak ada kerja produktif yang dilakukan saat itu.
Ø  Tidak adanya garis dalam vertikal untuk kolom garis operator akan menunjukkan bahwa kondisi operator saat itu menganggur (idle) sedangkan kalau tidak adanya garis ini pada kolom garis mesin maka hal ini juga menunjukkan bahwa mesin sedang menganggur tidak terbebani.
Ø  Garis – garis  Berskala ini dibuat atau ditarik vertikal dan informasi waktu untuk masing  masing elemen kerja dituliskan di samping. Kolom garis yang menunjukkan siklus kerja operator dan mesin akan dibedakan.
·         Seluruh elemen-elemen kerja baik produktif maupun tidak produktif (idle) untuk manusia dan mesin dipetakan secara penuh sampai siklus kerja berlangsung/diselesaikan. Pada ujung bagian bawah dari kolom garis vertikal dituliskan kotak waktu kerja dan waktu menganggur dari  operator dan demikian juga untuk mesin. Total waktu kerja produktif dan menganggur dari operator harus sama (baik unit satuan waktu maupun panjang garis skala vertikalnya) dengan total waktu Operasi dan menganganggur dari mesin yang dioperasikan.
·         Elemen–elemen waktu yang digambarkan dalam skala grafis tersebut diatas haruslah akurat dan waktu di sini mencerminkan waktu standar untuk menyelesaikan masing-masing elemen kerja. Dengan waktu standard di sini sudah mencukupi kelonggaran-kelonggaran waktu yang dibutuhkan untuk operasi melepaskan lelah (fitigue), unavoidable delays, dan personal delays. Waktu standard ini bisa dicari dengan mengikuti prosedur pengukuran kerja (Time study atau work measurement).
Kegunaan dari Peta pekerja dan mesin adalah :
1.      Menghasilkan data untuk menyelidiki, menganalisa dan memperbaiki stasiun kerja manusia mesin akan bisa ditingkatkan dengan jalan menyeimbangkan kerja mereka.
2.      Untuk memperbaiki kondisi-kondisi menganggur baik yang terjadi pada pekerja maupun pada mesin.
4.2.2.      Peta tangan kiri dan tangan kanan (Left and Right Hand Chart)
Peta tangan kiri dan tangan kanan atau juga dikenal sebagai peta operator adalah peta kerja setempat yang bermanfaat untuk menganalisa gerakan tangan manusia didalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat manual.
Bagi mereka yang terlatih dalam mempelajari teknik gerakan mikro (yaitu orang yang mampu memvisualisasikan bekerja dalam hal elemen gerakan dari bagan tangan) peta operator atau peta tangan kiri tangan kanan, merupakan bantuan yang sangat sederhana dan efektif untuk menganalisis operasi kerja. Tidak ada alat pengatur waktu yang diperlukan, dan sebagian besar jenis pekerjaan analis dapat memberi perubahan seperti gerakan dari pengamatan operator di tempat kerja. Tujuan utama dari tabel gerakan yang diamati tersebut adalah untuk membantu dalam menemukan cara yang lebih baik melaksanakan tugas, tetapi tabel ini harus mempunyai nilai yang pasti dalam pelatihan operator.
Dua simbol yang umum digunakan dalam pembuatan peta operasi. Lingkaran kecil menunjukkan transportasi, seperti menggerakkan tangan untuk memahami artikel, dan lingkaran besar menunjukkan tindakan seperti menggenggam, mengarahkan, menggunakan atau melepaskan artikel. Contoh dalam menandatangani surat dengan pena, tangan kiri memegang kertas sementara tangan kanan melakukan berbagai gerakan.
Langkah pertama dalam membuat peta operator atau peta tangan kiri tangan kanan adalah menggambar sketsa tempat kerja, meninjau isi dari box dan lokasi alat dan bahan. Lalu mengamati operator dan membuat catatan mental gerakannya, mengamati satu tangan pada suatu waktu. Catat gerakan atau elemen untuk tangan kiri di sisi kiri lembaran kerja, dan kemudian dengan cara yang sama catat gerakan untuk tangan kanan di sisi kanan lembaran kerja. Karena mungkin jarang untuk memperoleh gerakan kedua tangan dalam hubungan yang tepat pada draft pertama, biasanya diperlukan untuk mengulang proses.
Selebihnya peta penggambaran dari peta operator ini dapat diuraikan sebagai berikut:
·         Pertama kali dituliskan “Peta Tangan Kiri Tangan Kanan” (Left and Right Hand Chart) atau “Peta Operator” (Operator Process Chart) dan identifikasi semua  masalah yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang dianalisa seperti mana benda kerja (plus gambar dan sketsanya), nomor gambar, deskripsi dari operasi atau proses, dan lain-lain.
·         Penggambaran peta juga dilakukan berdasarkan skala waktu dan dibuat peta skala untuk mengamati gerakan dari tangan kanan dan tangan kiri. Space yang tersedia dalam hal ini diatur sedemikian rupa sehingga cukup propersional berdasarkan skala tersebut. Deskripsi dari setiap elemen tersebut dicantungkan dalam space yang tersedia. Disini elemen-elemen kerja tersebut harus cukup besar untuk bisa diukur waktunya.
·         Untuk tidak membingungkan maka penggambaran peta harus dilaksanakan satu persatu. Setelah pemetaan gerakan tangan kanan (misalnya) dilaksanakan secara penuh persiklus kerja, kemudian dilanjutkan dengan pemetaan secara lengkap. Gerakan yang dilakukan oleh tangan lain (tangan kiri). Penggambaran peta biasanya dilakukan segera setelah elemen melepas (release) dengan kode ”RL“ dilakukan pada finished part. Begitu elemen melepas sudah dilakukan, maka gerakan berikutnya biasanya akan merupakan gerakan kerja untuk siklus operasi yang baru yaitu meraih (reach) benda kerja baru dan seterusnya.
Kegunaan dari penggambaran peta tangan kiri tangan kanan adalah :
1.      Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
2.      Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.
3.      Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.
4.      Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru dengan cara kerja yang ideal.
Contoh kasusnya pada perakitan baut dan ring dan perakitan klip rope.
A.                Perakitan Baut dan Ring
Sebuah perusahaan manufaktur menggunakan delapan baut inci per 1 inci, dilengkapi dengan masing-masing tiga ring pada perakitan akhir di salah satu produknya. Operasi ini difasilitasi dengan tiga cincin yang sebelumnya berkumpul di baut, akibatnya baut dan ring yang dirakit oleh operator di bangku-bangku di bagian lain.
1.             Perakitan dengan Metode Lama
Perakitan baut dan ring awalnya dibuat dengan cara sebagai berikut: wadah dengan baut, ring kunci, ring baja, dan ring karet disusun di atas sebuah meja seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut:
Operator tangannya menjangkau ke wadah baut, mengambil baut dengan tangan kirinya, dan membawanya ke posisi di depannya. Kemudian dengan tangan kanan ia mengambil ring kunci dari wadah di meja dan meletakkannya di baut, kemudian ring baja pipih, dan ring karet. Perakitan selesai, dan dengan tangan kiri operator membuangnya dalam wadah sebelah kirinya. Hal ini mudah dilihat bahwa setiap satu dari tiga prinsip yang disebutkan di atas telah dilanggar saat operasi yang dilakukan dengan metode lama. Tangan kiri memegang baut sebagian besar waktu sementara tangan kanan bekerja secara produktif. Gerakan kedua tangannya tidak simultan atau simetris.
2.                  Metode Peningkatan
Sebuah fixture sederhana terbuat dari kayu dan dikelilingi oleh bin logam, seperti yang ditunjukkan pada Gambar (i), (ii) dan (iii).


 
Gambar (i)                                                       Gambar(ii)
                        Gambar (iii)
Bin tersebut berisi ring yang diatur rangkap dua sehingga kedua tangan bisa bergerak secara bersamaan, perakitan ring untuk dua baut pada waktu yang sama. Seperti yang terlihat pada Gambar (i), bin 1 berisi ring karet, bin 2 berisi ring baja pipih, bin 3 ring kunci pipih, dan bin 4 terletak di pusat fixture berisi baut. Bagian bawah bin berbentuk lereng ke depan dengan sudut 300 sehingga bahan dapat keluar ke papan fixture oleh gravitasi sebagai bagian-bagian yang digunakan dalam perakitan.
Dua lubang countersunk atau wadahnya dibuat di bagian depan fixture (Gambar (ii)) di mana tiga ring dipasang longgar, ring karet di bagian bawah, ring baja datar berikutnya, dan ring kunci di atas. Sebuah lubang pada fixture sedikit lebih besar melewati dari diameter baut, seperti yang ditunjukkan pada Gambar (ii). Sebuah luncuran logam ditempatkan di bagian depan fixture kayu, dengan permukaan terbuka ke kanan dan ke kiri dari dua wadahnya sehingga baut yang dirakit dengan ring mungkin jatuh ke bagian atas saluran ini dan dibawa ke bawah bangku (Gambar (iii)).
Dalam merakit baut dan ring, dua tangan bergerak bersamaan menuju duplikat bin 1, pegang ring karet yang sambil beristirahat di fixture kayu di depan bin, dan geser cincin karet ke tempat dua lubang pada fixture tersebut. Kedua tangan kemudian dengan cara yang sama menggeser ring baja ke tempat di atas ring karet, dan kemudian ring kunci pipih di atasnya. Setiap tangan kemudian memegang baut dan slip mereka melalui ring yang berjajar pada lubang konsentris. Lubang di ring karet sedikit lebih kecil dari diameter luar dari benang pada baut sehingga ketika baut melalui itu terpaksa mencengkeram dan dengan demikian diizinkan dengan tiga ring yang kemudian harus ditarik vertikal ke atas tanpa kehilangan ring. Kedua tangan melepaskan rakitan secara bersamaan pada luncuran logam. Operator memulai siklus berikutnya dengan tangan dalam posisi ini, jari-jari pertama dan kedua tangan masing-masing berada dalam posisi untuk memahami ring karet yang hampir di ujung jari.
Metode yang  ditingkatkan bukan dengan metode lama perakitan baut dan ring sesuai dengan masing-masing dari tiga prinsip ekonomi gerak yang telah disebutkan. Kedua tangan memulai dan mengakhiri gerakan mereka pada saat yang sama, dan mereka bergerak secara bersamaan dalam arah berlawanan. Tidak ada waktu menunggu, dan tangan tidak digunakan sebagai patokan untuk memegang bahan, sementara yang lain melakukan pekerjaan seperti pada metode lama.

B.                Perakitan Klip Rope
Klip rope yang terdiri dari tiga bagian yang berbeda: (A) U bolt, (B) casting, dan (C) mur heksagonal. Klip rope pada awalnya dirakit dengan cara sebagai berikut:
Operator memegang (grasp) baut U dari bin 1 dengan tangan kirinya dan membawanya di depannya. Lalu ia memegang casting dari bin 3 dengan tangan kanannya dan merakit semua ke baut, dan dalam cara yang sama ia memegang (dari bin 2) dan dirakit di suksesi dua mur ke ujung baut ulir. Dia kemudian meletakkan perakitan dengan tangan kanannya ke bin 4 di sebelah kanannya.
Periksa Lembar Kerja untuk Analisis Operasi
Salah satu pendekatan terhadap masalah dalam menemukan cara yang lebih baik dari pekerjaan ini adalah subjektif untuk pertanyaan yang spesifik dan rinci. Jika beberapa orang tertarik pada pekerjaan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini bersama-sama, solusi yang lebih memuaskan mungkin menjadi hasilnya. Selain mempelajari gerakan yang digunakan dalam melakukan operasi, juga diharapkan untuk memberikan pertimbangan untuk bahan, peralatan, jig, fixture, penanganan peralatan, kondisi kerja, dan faktor lain yang mempengaruhi pekerjaan. Menemukan cara terbaik tidak selalu mudah, memerlukan imajinasi yang cukup besar, kecerdikan, dan diperlukan kemampuan inventif. Oleh karena itu, kerja sama orang lain seperti pengawas, perancang alat, dan operator adalah analisis untuk memutuskan nilai.
Setelah merekam semua yang diketahui tentang pekerjaan, berbagai tahapan operasi harus dipertimbangkan:
I.       Material
·         Bisakah diganti Material murah?
·         Apakah material yang dalam kondisi yang tepat ketika dibawa ke operator?
·         Apakah bahan ukurannya sesuai, berat, dan penyelesaian yang digunakan paling ekonomis?
·         Apakah bahan yang digunakan untuk sepenuhnya?
·         Dapatkah ditemukan beberapa bahan yang digunakan untuk mengulang dan menolak dari masing-masing bagian?
·         Dapatkah jumlah penyimpanan bahan dan bagian dalam proses dikurangi?
II.    Penanganan Material
·         Berapa kali material yang ditangani akan berkurang?
·         Bisakah jarak pindah diperpendek?
·         Apakah material yang diterima, dipindah, dan disimpan dalam kontainer sesuai? Apakah kontainer tetap bersih?
·         Apakah ada keterlambatan penyampaian materi kepada operator?
·         Bisakah operator dibebaskan dari penanganan material dengan menggunakan konveyor?
·         Bisakah gerakan kembali dikurangi atau dihilangkan?
·         Akankah penyusunan kembali tata letak atau menggabungkan operasi membuatnya tidak perlu untuk memindahkan materi?
III. Peralatan, Jigs dan Fixtures
·         Apakah peralatnya jenis terbaik untuk pekerjaan ini?
·         Apakah alat-alat dalam kondisi baik?
·         Jika alat pemotong logam, adalah sudut pemotongan alat yang benar, dan apakah berasal dari departemen alat-gerinda pusat?
·         Dapatkah alat atau perlengkapan diubah sehingga mengurangi tingkat kebutuhan keahlian yang diperlukan untuk melakukan operasi?
·         Apakah kedua tangan bekerja produktif dalam menggunakan alat atau perlengkapan?
·         Dapatkah rekayasa perubahan dibuat untuk menyederhanakan desain?
IV. Mesin
A.    Setup/Persiapan
·      Haruskah operator set up mesin sendiri?
·      Dapatkah jumlah setup dikurangi dengan ukuran yang tepat?
·      Apakah gambar, alat, dan pengukur diperoleh tanpa penundaan?
·      Apakah ada keterlambatan dalam pembuatan pemeriksaan potongan pertama yang diproduksi?
B.     Operasi
·         Bisakah operasi dihilangkan?
·         Dapat pekerjaan dilakukan dalam beberapa cara?
·         Dapatkah kecepatan mesin atau feed ditingkatkan?
·         Dapatkah feed otomatis dapat digunakan?
·         Bisakah operasi dibagi menjadi dua atau lebih operasi pendek?
·         Dapatkah dua atau lebih operasi digabungkan menjadi satu? Pertimbangkan pengaruh kombinasi pada periode pelatihan.
·         Dapatkah urutan operasi diubah?
·         Dapatkah jumlah scrap dan pekerjaan tidak penting dikurangi?
·         Dapatkah bagian mengarahkan ke awal (PP) diganti menjadi operasi berikutnya?
·         Bisakah interupsi dikurangi atau dihilangkan?
·         Inspeksi dapat dikombinasikan dengan operasi?
·         Apakah mesin dalam kondisi kerja yang baik?
·         Bisakah perekat struktural digunakan?
V.    Operator
·         Apakah operator memenuhi syarat untuk melakukan operasi ini?
·         Bisa kelelahan yang tidak perlu dihilangkan dengan perubahan alat-alat, perlengkapan, tata letak, atau kondisi kerja?
·         Apakah pengawasan memuaskan?
·         Bisakah kinerja operator ditingkatkan dengan instruksi lebih lanjut?
VI. Kondisi Kerja
·         Apakah cahaya, suhu, dan ventilasi memuaskan dalam pekerjaan?
·         Apakah toilet, loker, tempat istirahat, dan fasilitas ganti memadai?
·         Apakah ada bahaya yang tidak semestinya terjadi dalam operasi?
·         Apakah ketentuan dibuat untuk operator bekerja baik duduk atau posisi berdiri? Apakah mereka memenuhi kebutuhan karyawan?
·         Apakah panjang hari kerja dan waktu istirahat sudah ditetapkan untuk perkiraan ekonomi yang maksimum?
Daftar pertanyaan ini, meskipun tidak berarti lengkap setidaknya menunjukkan beberapa unsur yang masuk ke dalam pertimbangan yang matang dari masalah untuk menemukan cara terbaik untuk melakukan pekerjaan. Daftar ini seperti lembar cek yang bisa disiapkan untuk digunakan dalam kondisi tertentu.
Adapun pendekatan lain untuk masalah ini adalah untuk membagi pekerjaan ke dalam tiga fase: (1) bersiap-siap; (2) melakukan pekerjaan (atau menggunakan), dan (3) menyingkirkan atau membersihkan, sebagaimana telah disebutkan. Tahap kedua adalah obyek utama dari pekerjaan, fase pertama dan fase ketiga adalah tambahan untuk itu. Sering kedua fase tersebut dapat dipersingkat dan disederhanakan tanpa mempengaruhi pada operasi fase melakukan atau menggunakan.

REFERENSI
1.        http://www.scribd.com/doc/44074229/Modul-2-PTI-2010 pemetaan-dan-analisis-metode-kerja
2.         http://www.svtuition.org/2010/08/what-is-motion-study.html
3.        Barnes, R.M. 1982. Motion and Time Study, Design and Measurement of Work. John Wiley & Sons, Inc, New York, USA.
4.        Wignjosoebroto, Sritomo. 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widy

1 komentar: